ARUS BOLAK-BALIK

 

1. Jarum volt meter yang digunakan untuk mengukur tegangan bolak-balik menunjuk harga 110 volt, ini berarti bahwa tegangan itu....

A.  Tetap

B.  Berubah antara 0 dan 100 volt

C.  Berubah antara 0 dan 1102 volt

D.  Berubah antara -110 dan 110 volt

E.  Berubah antara -1102 volt dan +1102 Volt

 

2. Sebuah resistor yang mempunyai hambatan 15 W dihubungkan seri dengan induktor yang mempunyai reaktansi induktif 20 W. Dipasang pada tegangan efektif bolak-balik 100 volt. Maka faktor daya dari rangkaian adalah...

A.  0,2                            D. 0,8

B.  0,4                            E. 0,9

C.  0,6

 

3. Suatu sumber tegangan bolak-balik dihubungkan dengan osiloskop dengan mengatur tombol skala vertikal pada angka 2 volt/cm dan tombol sweep time (skala horizontal) pada angka 5 ms/cm sehingga diperoleh poly gambar seperti di bawah. Maka tegangan efektif dan frekuensinya adalah



4.  Rangkaian RLC seri dirangkaikan seperti pada gambar!


Bila saklar S di tutup, beda potensial antara titik B dan D adalah ....
A.  6 volt                         D. 72 volt
B.  12 volt                       E. 96 volt
C.  48 volt

 

5. Sebuah resistor R dihubungkan seri dengan induktor L pada sumber tegangan bolak-balik 100 volt. Bila tegangan masing-masing komponen sama besar, maka nilai tegangan tersebut adalah

(A)  252 volt        (C) 502 volt     (D) 75 volt

(B)  50 volt           (D) 602 volt

 

6. Hambatan 1000 ohm, kumparan 0,5 H, kapasitor 0,2 mikrofarad dirangkaikan seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak-balik yang frekuensi angulernya 5000 rad/s. Harga impedansi tersebut mendekati

(A)  2000 ohm       (C) 1600 ohm    (E) 500 ohm

(B)  1800 ohm       (D) 1000 ohm

 

7. Dalam rangkaian seri hambatan ( R= 60 W) dan induktor dalam tegangan arus bolak-balik, kuat arus yang lewat 2 A. Apabila dalam diagram vektor di bawah ini tg a = ¾, maka tegangan induktor



8. Suatu rangkaian penerima beresonansi dengan pemancar yang panjang gelombangnya 150 m. Jika pemancar memiliki induktansi 0,1 H dan cepat rambat cahaya 3 x 108 m/s, maka nilai kapasitor adalah

(A)  4 pF               (C) 25 pF          (E) 50 pF

(B)  10 pF             (D) 30 pF


9.Rangkaian seri RLC dengan R = 5 W, L = 0,1 H, dan dihubungkan dengan tegangan bolak-balik. Frekuensi resonansinya adalah

(A)  200 Hz           (C) 300 Hz        (E) 500 Hz

(B)  250 Hz           (D) 400 Hz

 

10. Dalam suatu rangkaian, arus bolak-balik mengalir melalui resistor 6 W, induktor dengan reaktansi XL = 2 W, kapasitor dengan reaktansi XC = 10 W, seperti pada gambar. Bila Vbc = 10 volt, maka tegangan Vad sebesar

(A)  10 V              (C) 40 V            (E) 70 V

(B)  30 V              (D) 50 V


11.Gambar berikut menunjukkan diagram fasor suatu rangkaian arus bolak-balik. Jika frekuensi arus bolak-balik tersebut 50 Hz maka


12.Kelima grafik berikut menunjukkan hubungan kuat arus (i) dan tegangan (V) terhadap waktu (t)


Yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus, bila suatu kapasitor dirangkai dalam arus bolak-balik adalah grafik
(A)  (1)                 (C) (3)              (E) (5)
(B)  (2)                 (D) (4)

 

13.Rangkaian seri terdiri dari kapasitor dengan reaktansi 30 W, resistor 44 W, dan induktor tak murni dengan reaktansi 90 W dan hambatannya 36 W, dihubungkan sumber 200 V; 60 Hz. Daya yang terserap rangkaian

(A)  80 watt          (C) 178 watt      (E) 320 wat

(B)  110 watt        (D) 225 watt


14.Rangkaian RLC seri R = 12 Ω, XL = 22 Ω dan XC = 6 Ω dihubungkan dengan tegangan sumber AC 100 volt, maka daya yang dihasilkan

(A)  60 W             (C) 160 W         (E) 500 W

(B)  20 W             (D) 300 W

 






Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ini berisi Video pembahasan soal-soal fisika, matematika, snbt, sma, smp, sd

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Label

TULISAN TERBARU

Pages